Arsitektur tidak hanya sekadar tentang menciptakan suatu struktur banguna saja, tetapu Arsitektur adalah seni yang mengabungkan berbagai sentuhan kehidupan manusia dan lingkungan sekitarnya. Sentuhan tersebut mengacu mengenai aspek-aspek yang menghubungkan desain fisik dengan pengalaman emosional, sosial, dan budaya. Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan bahwa sekecil apapun sentuhan pada arsitektur, itu sangat berperan penting dalam membangun arsitektur yang estetik dan bermakna. Seperti pada kampung Gembira gemblong di Jakarta.
Sumber : jurnal.republika.co.id
Sentuhan arsitektur di pemukiman yang padat seperti pada gambar di atas dapat menghasilkan rumah sempit menjadi terkesan lebih lapang, asri dan nyaman. Selain itu, warga kampung tersebut juga memiliki ruang untuk proses belajar anak usia dini, tempat bermain, fasilitas umum, dan tempat berolahraga.
Keterhubungan dengan Lingkungan
Sentuhan pertama yang harus dipertimbangkan adalah keterhubungan antara bangunan dengan lingkungan. Arsitek harus mampu menciptakan desain yang harmonis dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti iklim, topografi, dan budaya lokal. Contohnya, bangunan yang memanfaatkan pencahayaan alami dan ventilasi silang tidak hanya efisien, tetapi juga menciptakan suasana yang nyaman bagi penghuninya, keterhubungan antara arsitektur dengan lingkungan bertujuan agar ramah lingkungan, tangap terhadap bencana dan juga hemat energi.
Penggunaan Material yang Tepat
Penggunaan material sangat begitu penting untuk menciptakkan bangunan yang kuat dan juga bagus, pengunaan bahan alami seperti kayu dan batu dapat memberikan kehangatan dan juga menambah nilai estetika, sementara itu material modern, seperti kaca dan logam dapat menciptakan kesan minimalis dan futuristik. Sentuhan dalam pemilihan material sangat penting untuk menciptakan identitas dan karakter pada bangunan tersebut.
Desain yang Menggugah Emosi
Arsitektur yang baik mampu menggugah emosi penghuninya. Desain yang memperhatikan detail-detail kecil, seperti pencahayaan yang dramatis atau elemen air yang menenangkan, dapat menciptakan pengalaman yang mendalam. Ruang terbuka yang dirancang dengan baik dapat mendorong interaksi sosial, sementara ruang privat dapat memberikan kenyamanan dan ketenangan. Seperti ruang yang mengunakan dinding kaca atau taman dengan air mancur dan lajn sebagainya.
Merangkul Budaya Lokal
Setiap daerah memiliki ciri khas dan budayanya masing masingSentuhan budaya dalam arsitektur sangat penting. Menghormati dan menyatukan elemen-elemen budaya lokal dalam desain yang dapat menciptakan rasa memiliki dan identitas. Misalnya, penggunaan motif tradisional atau desain yang terinspirasi oleh sejarah setempat dapat memperkuat hubungan antara bangunan dan komunitasnya. Seperti rumah adat yang ada di berbagai daerah, contohnya rumah adat dari suku toraja
Inovasi dan Teknologi
Dalam era modern saat ini menekankan inovasi dan teknologi sebagai peran penting dalam arsitektur. Penggunaan teknologi yang canggih dalam desain dan konstruksi dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan. Namun, sentuhan manusia tetap diperlukan untuk memastikan bahwa inovasi tersebut tidak mengabaikan aspek emosional dan sosial yang mendasari arsitektur. Biasanya desain arsitekturnya sedikit rumitt
Keterlibatan Komunitas
Melibatkan komunitas dalam proses perencanaan dan desain adalah bentuk sentuhan yang penting. Partisipasi aktif dari warga dapat memastikan bahwa bangunan yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan rasa memiliki, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di dalam komunitas. Bangunan ini di buat dengan menseimbangankan bangunan di sekitarnya.
Berbagai jenis arsitektur dari setiap zaman di dunia ini yang memiliki ciri khas yanng berbeda beda. Berikut ini adalah contoh arsitektur di setiap zaman dengan ciri cirinya:
1. Arsitektur Klasik
Ciri-ciri: a, Kolom dan balok (Doric, Ionic, Corinthian). b, Simetri dan proporsi. c, Elemen ornamentasi seperti friezes dan pilaster.
Perbedaan: Mengutamakan keseimbangan dan harmoni.
Contoh: Parthenon di Athena, Yunani.
Sumber : X.com
2. Arsitektur Gotik
Ciri-ciri: a. Puncak tinggi dan jendela besar dengan kaca patri. b. Bentuk vertikal yang menonjol. c. Elemen struktural seperti flying buttress.
Perbedaan: Menekankan pada pencahayaan dan keanggunan vertikal.
Contoh: Katedral Notre-Dame di Paris.
3. Arsitektur Barok
Ciri-ciri: a. Ornamen berlebihan dan detail rumit. b. Ruang yang dramatis dan dinamis. c. Kontras cahaya dan bayangan.
Perbedaan: Fokus pada emosi dan gerakan visual
Contoh: Gereja St. Peter di Roma.
4. Arsitektur Modern
Ciri-ciri: a. Bentuk sederhana dan fungsional. B. Penggunaan material baru seperti beton dan kaca. C. Desain yang minimalis.
Perbedaan: Menolak ornamen dan tradisi sebelumnya.
Contoh: Villa Savoye oleh Le Corbusier.
5. Arsitektur Postmodern
Ciri-ciri: a, Campuran gaya dan elemen historis. b, penggunaan warna cerah dan bentuk eksentrik. c, Unsur humor dan ironi.
Perbedaan: Menggabungkan elemen dari berbagai gaya tanpa mengikuti aturan ketat.
Contoh: Bangunan Portland oleh Michael Graves.
6. Arsitektur Kontemporer
Ciri-ciri: a, enggunaan teknologi terbaru dan desain yang berkelanjutan. b, Fokus pada efisiensi energi. c, Eksperimen dengan bentuk dan material.
Perbedaan: Selalu berkembang mengikuti tren dan inovasi.
Contoh: The Shard di London.
Kesimpulan
Arsitektur merupakan berbagai gabyngan sentuhan dalam menciptakan bangunan, mencakup berbagai aspek, mulai dari hubungan dengan lingkungan hingga keterlibatan komunitas. Sebenarnya arsitektur yang baik tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal atau ruang publik, akan tetapi untuk membangun hubungan yang lebih dalam antara manusia, budaya, dan alam. Dengan memperhatikan sentuhan-sentuhan ini, kita dapat menciptakan ruang yang tidak hanya indah, tetapi juga bermakna dan berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
penulis : Raichanu Bimaliki Ahmad (23020124095)