RUANG DAN BENTUK: MEMAHAMI DIMENSI DALAM SENI PATUNG


sumber: telkomuniversity.ac.id


Seni patung (seni pahat) adalah seni yang hasil tiga dimensi. Teknik pembuatannya dengan sculping, modeling dan ckasting. Senipatung merupakan penjabaran dari ekspresi, ide, dan gagasan menjadi sebuahkarya seni tiga dimensi.Patung sudah menjadi bagian peradaban manusia sejak zaman dahulu. 

Awalnya patung berfungsi religius, tapi sekarang kebanyakan bersifatestetis. Hasil karya seni patung dapat dinikmati dari berbagai sudut dan arah pandang. Karya seni patung dapat 

dikategorikan sesuai wujud atau bentuknya, yaitu:

a. Patung Kop, yaitu pembuatan patung yang hanyamenampilkan wujud bagiankepala.

b. Patung Buste, yaitu pembuatan patung yang menampilkanwujud bagian dada,atau bentuk dada dan kepala.

c. Patung Torso, yaitu pembuatan patung yang menampilkanwujud bagianbadan.

Untuk membuat patung seorang seniman dapat menggunakanberbagai teknik yangsesuai dengan keahlian mereka. Dalam pembuatannya, patung dibuat dengan berbagai tujuan berbeda. Tujuan yang disematkan dalam pembuatan dapat dikategorikan ke dalam beberapa macam, yaitu: untuk tujuanreligi, monumen, simbol kekuatan dan kebesaran raja/tokoh, dan tujuan ekspresi.

Seni patung di Indonesia juga banyak digunakan sebagai monumen yang mengabadikan peristiwa penting atau menghormati tokoh, terutama pejuang kemerdekaan. Kelahiran Seni patung modern Indonesia diawali oleh para seniman: Hendra Gunawan, Trubus, Edhi Soenarso, dll yang membuat karya-karya patungpahatan dari batu vulkanik di Yogyakarta, pada tahun 50-an. Negara India, yang menjadi salah satu contoh awal karyapatung di dunia, karya patung pertama kali ditemukan di peradaban Lembah Indus India pada 3300-1700 SM, yang kemudian, setelah Hinduisme, Buddhisme dan Jainismeberkembang lebih jauh, India menciptakan patung-patung tembaga dengan pahatan batu dan dengan tingkat kerumitan yang besar, seperti yang terdapat pada hiasan-hiasan kuilHindu, Jain dan Buddha. Di Republik Rakyat Tiongkok berbagai artefak yang ditemukan berasal dari sekitar tahun 10.000 SM.

Kebanyakan karya patung Tiongkok yang dipajang di museum berasal dari beberapa periode sejarah, Dinasti Zhou (1066-221 SM) menghasilkan bermacam-macam jenis bejana perunggu cetak dengan hiasan yang rumit. Dinasti Qin (221-206 SM) yang terkenal dengan patung barisan tentara yang dibuat dari terracota. Dinasti Han (206 SM - 220AD) dengan patung-patung figur yang mengesankan kekuatan. Patung Buddha pertama ditemui pada periode Tiga Kerajaan (abad ketiga) yang disebut-sebutsebagai zaman keemas an Tiongkok, yakni periode Dinasti Tang, pada saat perangsaudara, patung-patung figur dekoratif dibuat dalam jumlah banyak dan diekspor untuk dana peperangan. Kemudian setelah akhir Dinasti Ming (akhir abad 17) hampir tidak ada patung yang dikoleksi museum, lebih banyak berupa perhiasan, batu mulia, atau gerabah—dan pada abad20 yang gegap gempita samasekali tidak ada karya yang dikenali sebagai karya patung, meskipun saat itu terdapat sekolah patung yang bercorak sosial realis pengaruh Soviet di awaldekade re komunis, dan pada pergantian abad, para pengrajin Tiongkok mulai mendominasigenre karya patung komersial (patung figur miniatur, mainan dsb) dan seniman garda depanTiongkok mulai berpartisipasi dalam seni kontemporer Eropa Amerika.

Ruang

Ruang dalam seni patung merujuk pada area di sekitar karyatersebut. Patung tidak hanya ada dalam bentuk fisiknya, tetapijuga berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Penempatan patung di ruang tertentu dapat memengaruhipersepsi penonton, menciptakan dialog antara objek dan lingkungannya.

Bentuk

Bentuk merupakan elemen dasar dari seni patung. Inimencakup kontur, volume, dan tekstur yang membentukkarya. Bentuk dapat mengekspresikan ide, emosi, dan tema, serta memberikan kedalaman visual. Dalam konteks tigadimensi, bentuk patung dapat dinilai dari berbagai sudut, menjadikannya pengalaman yang dinamis bagi penonton.

 


Sumber : sastra.um.ac.id

 

Interaksi antara Ruang dan Bentuk

Pentingnya interaksi antara ruang dan bentuk terletak pada bagaimana keduanya saling melengkapi. Ruang memberikonteks bagi bentuk, sementara bentuk mengubah persepsiruang. Karya seni patung yang efektif memanfaatkanhubungan ini untuk menciptakan pengalaman yang mendalamdan menggugah.

  


Sumber: senirupa.blogspot.co.id

 

Dalam seni patung, dimensi memainkan peran penting dalammenciptakan karya yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga bermakna.

Dimensi dalam Seni Patung: Menyusun Makna Melalui Ruang

Seni patung merupakan bentuk ekspresi artistik yang mengandalkan bentuk tiga dimensi untuk menyampaikan ide dan emosi. Salah satu elemen kunci yang mempengaruhi karya patung adalah dimensi. Dalam konteks ini, dimensi tidak hanya mengacu pada ukuran, tetapi juga pada ruang, kedalaman, dan bagaimana patung berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

1. Dimensi dan Pengalaman Visual

Dimensi dalam seni patung berperan penting dalam menciptakan pengalaman visual yang mendalam. Patung yang besar dapat memberikan kesan kekuatan dan dominasi, sementara patung yang lebih kecil mungkin menghadirkan keintiman dan kerentanan.

Penggunaan skala yang tepat dapat memengaruhi cara penonton meresapi karya tersebut, mengundang mereka untuk merasakan dan merenungkan makna yang terkandung di dalamnya.

2. Ruang dan Lingkungan

Patung tidak berfungsi dalam ruang hampa; sebaliknya, ia berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dimensi memungkinkan patung untuk beradaptasi dengan konteks tempatnya dipamerkan. Patung yang diletakkan di luar ruangan, misalnya, dapat memanfaatkan cahaya alami dan elemen lingkungan lainnya untuk menciptakan efek visual yang dinamis. Sebaliknya, patung dalam ruangan harus mempertimbangkan jarak antara karya dan penonton untuk menciptakan pengalaman yang optimal.

3. Kedalaman dan Perspektif

Kedalaman adalah elemen penting dalam menciptakan dimensi dalam patung. Patung dengan detail yang mendalam dapat menciptakan ilusi ruang dan perspektif yang menarik. Penonton bisa merasakan kedalaman dengan cara melihat dari berbagai sudut, yang menambah dimensi interaksi. Beberapa seniman menggunakan teknik tertentu untuk menyoroti kedalaman, seperti pencahayaan yang dramatis atau pengaturan komposisi yang strategis.

4. Konsep dan Simbolisme

Dimensi juga dapat digunakan untuk mengekspresikan tema dan simbolisme. Misalnya, patung yang menggambarkan karakter besar dengan elemen kecil dapat menciptakan kontras yang mencolok, menyiratkan hubungan antara kekuasaan dan ketidakberdayaan. Seniman seringkali menggunakan dimensi untuk mengkomunikasikan ide-ide kompleks, seperti perjuangan, keindahan, dan transisi.

5. Inovasi dan Eksperimen

Seiring perkembangan seni patung, banyak seniman berani bereksperimen dengan dimensi. Penggunaan material yang tidak konvensional, instalasi interaktif, dan teknik multimedia telah membuka jalan bagi eksplorasi baru. Ini memungkinkan dimensi untuk diinterpretasikan secara lebih luas, menciptakan pengalaman yang imersif dan merangsang pikiran bagi penonton.

Kesimpulan

Dimensi dalam seni patung bukan hanya soal ukuran dan bentuk, tetapi juga tentang bagaimana karya tersebut berinteraksi dengan ruang dan penontonnya. Melalui permainan dimensi, seniman dapat menyampaikan makna yang dalam, menciptakan pengalaman estetika yang kaya dan menggugah. Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang dimensi dapat memperkaya apresiasi kita terhadap seni patung dan kontribusinya dalam dunia seni.


DAFTAR PUSTAKA:

https://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/Seni-Patung-Indonesia-Perkembangan-Kesinambungan-Proses-Kreatif-Penciptaan-Patung-di-Indonesia-Eko-Budi-Wienarno.pdf

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://sipadu.isi-ska.ac.id/sidos/rpp/20202/rpp_109693.pdf&ved=2ahUKEwiwy47115yJAxVOUGwGHSzdDUw4ChAWegQIDhAB&usg=AOvVaw3T_8Di9GrRijdoeWTTXa4w


penulis : adrian bernadin putra, 23020124096

Post a Comment

Previous Post Next Post